1. Representasi Data Komputer
Data
adalah representasi atau hasil rekaman atas kejadian, fakta, atau fenomena yang
terjadi dalam dunia nyata.
Pengertian
Basisdata
Basisdata
adalah sekumpulan informasi mengenai suatu subjek tertentu, yang memiliki keterkaitan
logis, lengkap, dan terstruktur. Basisdata menyediakan struktur bagi informasi,
dan memungkinkannya untuk digunakan bersama-sama oleh berbagai aplikasi yang
berbeda.
Dalam
perkembangannya, terdapat berbagai model basisdata, yaitu
1.
Model hirarkis
2.
Model jaringan
3.
Model relasional
4.
Model berorientasi objek
Dari
beberapa model tersebut, yang paling berkembang dan banyak digunakan pada saat
ini adalah model relasional. Model berorientasi objek biasanya dipergunakan
untuk kebutuhan tertentu yang lebih spesifik.
Pengenalan
Basisdata Relasional
Dalam
model relasional, basisdata terdiri atas relasi-relasi atau tabel-tabel, yang
dapat saling terhubung satu sama lain. Berikut bagian-bagian dari satu model table
Field
|
|||||
Header
|
Field1
|
Field2
|
…
|
Fieldn
|
|
Record
|
|||||
Tabel
Model Relasional
Field
/ kolom menyimpan data dengan jenis yang sama. Elemen-elemen dari field adalah
1.
Nama. Dalam satu tabel tidak diperkenankan adanya field dengan nama yang sama
2.
Tipe data, dapat berupa tipe data standar atau tipe lain yang disediakan oleh
basisdata
3.
Ukuran. Ukuran field biasanya ditentukan berdasarkan tipenya, kecuali untuk
tipe string (untaian karakter). Pada tipe string, pengguna menentukan sendiri
ukuran yang digunakan.
Record
merupakan representasi dari satu entitas yang dicatat dalam tabel. Dalam sebuah
tabel (mestinya) tidak ada dua atau lebih record yang sama persis. Setiap
record bersifat unik dalam tabel yang memuatnya.
Model
E-R (Entity-Relationship)
Dalam
melakukan perancangan basisdata relasional, biasa dipergunakan diagram E-R.
Komponen-komponen dalam model E-R adalah
:
A.
Entity Set, merupakan kumpulan dari entity yang memiliki atribut-atribut yang
sama. Entity dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat dibedakan dari yang
lain. Dalam model E-R, biasa digambarkan sebagai berikut:
B.
Relationship Set, merupakan himpunan hubungan-hubungan antar entitas-entitas
dari dua entity set. Relationship Set dilambangkan sebagai berikut:
RDBMS
RDBMS
(Relational Database Management System) merupakan satu paket perangkat lunak
yang menyediakan berbagai layanan untuk perancangan, penggunaan, dan
pemeliharaan basisdata relasional.
Beberapa
kapabilitas umum dari produk RDBMS modern di antaranya adalah
1.
Antarmuka dengan pengguna
2.
Pemeliharaan integritas basisdata
3.
Pemeliharaan keamanan basisdata
4.
Backup dan recovery
5.
Pengendalian akses konkuren, dll
Contoh
produk DBMS modern : IBM DB2, Oracle, MS SQL Server, MySQL, dll
Nama
Tabel
Atribut
1
Atribut
2
Atribut
n
Nama
Relationship
Multiplicity
Multiplicity
2.
Teori Bilangan dan Konversi Bilangan
Bilangan
memiliki basis. Yang biasa dipergunakan adalah basis 10 atau desimal.
Diberikan
sebuah bilangan : 5736
Artinya : 5736 = 5000 + 700 + 30 + 6
=
5 . 1000 + 7 . 100 + 3 . 10 + 6 . 1
=
5 . 103 + 7 . 102 + 3 . 101 + 6 . 100
Contoh
sederhana basis bilangan lain yang biasa kita temui :
•
sistem bilangan jam, menggunakan basis 12
•
perhitungan hari, menggunakan basis 7 (misalnya jika dianggap Ahad=1, Senin=2,
… Sabtu =0)
Pada
sistem bilangan dengan basis N, digunakan angka-angka 0,1, .. N-1.
Contoh
:
•
sistem bilangan desimal (basis 10) menggunakan angka 0,1,2,3,..9
•
sistem bilangan biner (basis 2) menggunakan angka 0 dan 1
Jika
X sebuah nilai yang direpresentasikan dalam sistem bilangan dengan basis N
sehingga menjadi rangkaian angka bi..b2b1b0,
maka
X = bi.Ni+..+b2.N2+b1.N1+b0.N0 .........................................................................(1)
i
Atau X
= ∑ ba.Na
a=0
Secara
teoritis, dapat dibuat sistem bilangan dengan basis berapapun (bulat positif
>1)
Perubahan
basis
Setiap
nilai / besaran tertentu dapat direpresentasikan dengan berbagai sistem
bilangan. Dengan demikian dapat pula dilakukan perubahan basis bilangan.
dari
basis N ke basis 10
Pengubahan
dari basis N ke basis 10 dapat dilakukan dengan menggunakan formula (1) di
atas.
Contoh
:
3428 akan diubah menjadi basis 10
3428 =
3.82+4.81+2.80
= 3.64+4.8+2.1
= 192+32+2
= 226
2AF16 akan diubah menjadi basis 10
2AF = 2.162+A.161+F.160
= 2.256+10.16+15.1
= 512+160+15
= 687
Untuk
digit di belakang koma pada bilangan pecahan, formula (1) tersebut tetap
berlaku.
Contoh
0.011012 akan diubah menjadi basis 10
0.011012 = 1.2-2+1.2-3+1.2-5
= 1/4
+ 1/8 + 1/32
= 0.25
+ 0.125 + 0.03125
= 0.40625
dari
basis 10 ke basis N
Perubahan
dari basis 10 ke basis N dilakukan dengan operasi division (pembagian
bulat) dan modulus (sisa pembagian bulat) N.
Contoh
:
971 akan diubah
menjadi basis 8
971 div 8 = 121,
modulus (sisa) = 3
121 div 8 = 15, modulus = 1
15 div 8 = 1,
modulus = 7
à 971 = 17138
29 akan diubah
menjadi basis 2
29 div 2 = 14, modulus = 1
14 div 2 = 7, modulus = 0
7 div 2 = 3, modulus = 1
3 div 2 = 1,
modulus = 1
à27 = 111012
Untuk
digit di belakang koma pada bilangan pecahan, perubahan basis dilakukan dengan
mengalikan fraksi pecahan dengan basisnya. Hasil perkaian tersebut kemudian
diambil fraksi bulatnya.
Contoh
0.625 akan diubah menjadi basis 2
0.625 x 2 = 1.25
0.25 x 2 = 0.5
0.5 x 2 = 1.0
0.625 = 0.1012
Aritmatika
Basis N
Operasi
penjumlahan dan pengurangan dapat dilakukan pada dua bilangan dengan basis yang
SAMA. Perhitungan aritmetika pada basis N dilakukan serupa dengan pada basis
10.
Contoh
1 1 1
2536 1100112
4216 + 110102 +
11146 10011012
Jika
bilangan-bilangan yang dioperasikan dalam kedua contoh di atas diubah menjadi
basis 10, maka hasil perhitungan yang diperoleh tetap akan sama
2536= 105,
4216=
157, 11146=
262; 105+157=262
1100112 = 51, 110102 = 26, 10011012 = 77;
51+26=77
Logika
Matematika Dasar
Himpunan
Himpunan
merupakan kumpulan dari berbagai elemen dengan karakteristik yang serupa. Suatu
himpunan berada dalam semesta tertentu yang membatasi ruang lingkupnya.
Contoh:
-
himpunan bilangan bulat positif < 10
-
himpunan bilangan prima < 100
-
himpunan mahasiswa Teknik Informatika
-
dll
relasi
himpunan
1.
A himpunan bagian dari B, A ⊆
B, jika dan hanya jika setiap elemen A adalah juga elemen B
2.
A sama dengan B, A = B, jika dan hanya jika A ⊆ B dan B ⊆ A
_
3.
Komplemen himpunan A, A = { x | x ∉ A}
kombinasi
himpunan
Terdapat
beberapa macam relasi himpunan, yaitu
1.
Gabungan himpunan A dan B, A ∪
B
2.
Irisan himpunan A dan B, A ∩ B
3.
Perbedaan simetris belum dibahas
Contoh
Dari
Diagram Venn berikut :
S
= 1, 2, 3, 4
A
= 2, 3 A∪B = 2, 3, 4
B
= 3, 4 A∩B = 3
A’
= 1, 4 A-B = 2
B’
= 1, 2 B-A = 4
ALJABAR
HIMPUNAN
Berikut
operasi-operasi dasar dalam aljabar himpunan
A∪S = S A∩S = A
A∪A = A A∩A = A
A∪A’ = S A∩A’ = ∅
A∪∅ = A A∩∅ = ∅
(A∪B)’ = A’∩B’
(A∩B)’
= A’∪B’
A∪(B∩C) = (A∪B)∩(A∪C)
A∩(B∪C) = (A∩B)∪(A∩C)
A’’
= A
Logika
Dalam
logika matematika, setiap pertanyaan atau kombinasi beberapa pernyataan
memiliki nilai TRUE (benar) atau FALSE (salah). Kombinasi pernyataan dapat
disusun dalam operasi-operasi logika, dengan operasi-operasi dasar sebagai
berikut
1.
Negasi (NOT), menghasilkan kebalikan nilai kebenaran dari suatu pernyataan
Tabel
kebenaran dari operasi Negasi adalah sebagai berikut
P
|
~p
|
T
|
F
|
F
|
T
|
Lambang
dalam diagram logika :
1 2
3 4 S
A B
Tabel
kebenaran dari operasi Negasi adalah sebagai berikut
P
Q p ∨ q T T T
T
|
F
|
T
|
||
F
|
T
|
T
|
||
F
|
F
|
F
|
||
salah,
maka kombinasinya akan be
Tabel
kebenaran dari operasi Negasi adalah sebagai berikut
P
Q p ∧ q T T T
T
|
F
|
F
|
||
F
|
T
|
F
|
||
F
|
F
|
F
|
||
turun
A
. 0 = 0
A
. 1 = A
A
+ 1 = 1A + A’ = 1
A
+ A’ . B
A’
+ A . B =
um-hukum
am
omputer terde data dasar, yaitu
1.
Bilangan bulat
2.
Bilangan pecahan atau floating point
Komputer
merepresentasikan data dalam bentuk biner, karena setiap sel / bit data dalam
komputer hanya dapat menyimpan dua macam keadaan, yaitu voltase tinggi dan
voltase rendah. Perbedaan voltase tersebut mewakili nilai TRUE dan FALSE, atau
bit ‘1’ dan ‘0’
Representasi
Bilangan Bulat / Integer
Bilangan
Bulat Tak Bertanda dapat direpresentasikan dengan
-
Bilangan biner – oktal - heksadesimal
-
gray code
-
BCD (binary coded decimal)
-
Hamming code
Bilangan
bulat bertanda (positif atau negatif) dapat direpresentasikan dengan
-
Sign/Magnitude (S/M)
-
1’s complement
-
2’s complement
Untuk
bilangan bulat positif, tidak ada perbedaan dalam ketiga macam representasi
bilangan di atas. Terdapat persamaan dalam ketiga representasi tersebut berupa
digunakannya MSB (most significant bit) sebagai penanda. MSB bernilai
‘0’ untuk bilangan positif dan ‘1’ untuk bilangan negatif
7
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
0
|
MSB
|
LSB
|
SIGN/MAGNITUDE
Representasi
negatif dari suatu bilangan diperoleh dari bentuk positifnya dengan mengubah
bit pada MSB menjadi bernilai 1. Jika dipergunakan N bit untuk representasi
data, maka rentang nilai yang dapat direpresentasikan adalah -2N-1-1
s.d 2N-1-1
Contoh
: jika dipergunakan 5 bit untuk representasi bilangan
+3
= 00011
-3 = 10011
1’S
COMPLEMENT
Representasi
negatif dari suatu bilangan diperoleh dengan mengkomplemenkan seluruh bit dari
nilai positifnya. Jika dipergunakan N bit untuk representasi data, maka rentang
nilai yang dapat direpresentasikan adalah -2N-1-1 s.d 2N-1-1
Contoh
: jika dipergunakan 5 bit untuk representasi bilangan
+3
= 00011
-3 = 11100
2’S
COMPLEMENT
Representasi
negatif dari suatu bilangan diperoleh dengan mengurangkan 2n dengan nilai positifnya. Jika dipergunakan N
bit untuk representasi data, maka rentang nilai yang dapat direpresentasikan
adalah -2N-1 s.d 2N-1-1
Contoh
: jika dipergunakan 5 bit untuk representasi bilangan
2n = 25 = 100000
+3
= 00011
-3 = 100000-00011
100000
00011-
11101
-3
= 11101
PERBANDINGAN
Berikut
tabel perbandingan ketiga cara representasi bilangan bulat bertanda tersebut
B
|
Nilai
yang direpresentasikan
|
||
b3b2b1b0
|
Sign/Magnitude
|
1’s
complement
|
2’s
complement
|
0111
|
+7
|
+7
|
+7
|
0110
|
+6
|
+6
|
+6
|
0101
|
+5
|
+5
|
+5
|
0100
|
+4
|
+4
|
+4
|
0011
|
+3
|
+3
|
+3
|
0010
|
+2
|
+2
|
+2
|
0001
|
+1
|
+1
|
+1
|
0000
|
+0
|
+0
|
+0
|
1000
|
-0
|
-7
|
-8
|
1001
|
-1
|
-6
|
-7
|
1010
|
-2
|
-5
|
-6
|
1011
|
-3
|
-4
|
-5
|
1100
|
-4
|
-3
|
-4
|
1101
|
-5
|
-2
|
-3
|
1110
|
-6
|
-1
|
-2
|
1111
|
-7
|
-0
|
-1
|
Representasi
Bilangan Pecahan / Floating Point
Bilangan
pecahan dapat direpresentasikan dalam bentuk pecahan biasa atau dalam bentuk scientific.
BENTUK
PECAHAN BIASA
Dalam
bentuk pecahan biasa, bilangan direpresentasikan langsung kedalam bentuk
binernya. Contoh : 27.625 = 11011.1012
BENTUK
SCIENTIFIC
Dalam
notasi scientific, bilangan pecahan dinyatakan sebagai X = ±M . B±E.
M
= mantissa
B
= basis
E
= eksponen
Contoh
: 5.700.000 = 57 . 105 M=57, B=10, E=5
Masalah
: terdapat tak berhingga banyaknya representasi yang dapat dibuat. Dalam contoh
sebelumnya, 5.700.000 = 57.105 =
570.104 = 5,7.106 = 0,57.107 = 0,057.108 dst. Untuk mengatasinya, ditentukan adanya
bentuk normal, dengan syarat
1/B
≤ |M|< 1
Dengan
demikian, bentuk scientific yang normal (memenuhi persyaratan) dari 5.700.000
adalah 0,57.107
Dalam
bentuk normal tersebut, selalu diperoleh mantissa berbentuk ‘0,…’ sehingga
dalam representasinya kedalam bit data, fraksi ‘0,’ tersebut dapat dihilangkan.
Mantissa
dan eksponen tersebut dapat direpresentasikan menggunakan salah satu cara
representasi bilangan bulat bertanda yang telah dibahas di atas. Representasi
yang dipilih dapat saja berbeda antara mantissa dengan eksponennya.
Contoh
-
Digunakan untaian 16 bit untuk representasi bilangan pecahan
-
10 bit pertama digunakan untuk menyimpan mantissa dalam bentuk S/M
-
6 bit sisanya digunakan untuk menyimpan mantissa dalam bentuk 1’s complement
-
Akan direpresentasikan bilangan 0,00000075
15
|
14
|
13
|
12
|
11
|
10
|
9
|
8
|
7
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
0
|
Mantissa
|
Eksponen
|
0,00000075
= 0,75 . 10-6 M = 0,75; E = -6
Representasi
Mantissa :
0,75
= 0,112.
Karena sudah dalam bentuk normal ‘0,’dapat dihilangkan.
S/M MSB sebagai penanda. Dengan demikian,
mantissa = 0110000000
Representasi
Eksponen : 6=1102 . Karena digunakan
6 bit, 1102 = 000110.
1’s
complement -6 = 111001
Representasi
:
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
15
|
14
|
13
|
12
|
11
|
10
|
9
|
8
|
7
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
0
|
2.7
Representasi Karakter
Terdapat
beberapa macam cara representasi karakter sebagai berikut
1.
ASCII (American Standard Code for Information Interchange)
2.
SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Interchanged Code)
3.
EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchanged Code)
4.
Unicode
ASCII
Terdapat
dua macam ASCII, yaitu yang mempergunakan 7 bit dan 8 bit. Pada ASCII yang
mempergunakan 7 bit, terdapat dua kelompok karakter, yaitu
1.
Karakter Kontrol, digunakan untuk mengontrol pengiriman atau transmisi data
2.
Karakter Informasi, merupakan karakter yang mewakili data
Terdapat
beberapa macam karakter kontrol, yaitu
-
transmission control, digunakan untuk mengendalikan arus data yang dikirimkan
melalui media transmisi. Contoh : SOH (Start of Header), STX (Start of Text),
EOT (End of Text), dll
-
format effector, digunakan untuk mengatur susunan secara fisik dari informasi
yang ditampilkan ke layar. Contoh : LF (Line Feed), CR (Carriage Return), FF
(Form Feed), dll
-
device control, digunakan untuk mengendalikan peralatan fisik di terminal
-
information separator, digunakan sebagai elemen pembatas data yang
ditransmisikan. Contoh : US (Unit Separator), RS (Record Separator), FS (File
Separator), dll
Unicode
Unicode
menggunakan 16 bit untuk merepresentasikan karakter. Dengan demikian, banyaknya
karakter yang dapat direpresentasikan adalah 216 atau 65.536 karakter. Keunggulan Unicode dari
ASCII adalah kemampuannya untuk menyimpan simbol / karakter yang jauh lebih
besar. Himpunan 256 karakter pertama dari Unicode merupakan pemetaan karakter
ASCII 8 bit, sehingga Unicode tetap kompatibel dengan ASCII. Selain
merepresentasikan seluruh karakter ASCII, Unicode dapat merepresentasikan juga
berbagai macam simbol diluar ASCII, seperti huruf Arab, Kanji, Hiragana,
Katakana, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar