Minggu, 11 Desember 2011

DNA, Sidik Jitu Perangi Perburuan Gajah

KabarIndonesia — Sebelumnya lima penjual gading gajah tertangkap oleh tim gabungan Polres Tanggamus dan TNBBS Lampung di Pekon Way Kerap, Semaka, Kabupaten Tanggamus, pada Jumat (1/4/2011). Kelimanya diduga merupakan kelompok yang terorganisir dan merupakan sindikat perdagangan bagian dari tubuh satwa yang dilindungi.

TN Bukit Barisan Selatan (TNBBS) merupakan satu diantara beberapa daerah penting dalam sebaran gajah di Asia. Namun sayangnya, belum banyak data dan informasi yang diketahui tentang bagaimana gajah sumatera ini dapat bertahan hidup di dalam kawasan TNBBS yang tiap tahunnya terisolir, terfragmentasi dan terdegradasi oleh dominansi pengelolaan secara komersial. keberadaan lansekap spesies hidup bertahan dan berkembang biak dalam Taman Nasional dan beberapa kali ditemukan pada habitat diluar Taman Nasional yang berakibat bagi timbulnya konflik pemanfaatan ruang dengan manusia dalam aktifitasnya, cukup dilematis.

Berbagai riset ilmiah dan inteligen dilakukan dalam upaya pelestarian gajah sumatera di TNBBS. Namun, sepertinya perburuan merupakan variabel lingkungan yang cukup berpotensial bagi percepatan kepunahan lokal gajah di TNBBS, cukup logis. 


Dapatkah kita menggunakan DNA untuk memerangi perburuan?

Jawabannya iya, berpotensi. Profesor Sam Wasser dari Pusat atau Biologi Konservasi di Universitas Washington dalam tulisannya “Elephant CSI: Using DNA to Help Fight Poaching” di http://ecolocalizer.com, Kamis (6/8/2009) menjelaskan bahwa “kita dapat melawan para pemburu liar dengan membangun database sampel DNA gajah”.

Pengumpulan sampel DNA dari kotoran gajah (fecal DNA sampling) seperti yang saat ini sedang dilakukan oleh WCS-IP bekerja sama dengan Balai Besar TNBBS, dapat diteruskan dengan membangun central database sample DNA series critically endangered species TNBBS. Database ber-multipurpose ini cukup berpotensial dalam proses penyidikan dan uji spasial bagi penentuan hotspot perburuan di kawasan perlindungan seperti TNBBS. (*)


Sumber :http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar