Sabtu, 13 Oktober 2012

BAB VI. ALAT BANTU PERANCANGAN BASIS DATA ( SOFT SKILL)


VI. ALAT BANTU PERANCANGAN BASIS DATA ( ERD & NORMALISASI )

A.    KONSEP DASAR MODEL ER

Entity Relationship Diagram merupakan jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpann dari system secara abstrak. Diagram Entitiy Relationaship ini ditemukan oleh Chen tahun 1976.

Tujuan dari Entity Relationship adalah untuk menunjukkan objek data dan relationship yang ada pada objek tersebut. Disamping itu Model ER ini merupakan salah satu alat untuk perancangan dalam basis data.

Komponen ( Simbol ) ERD

  1. Entity
Adalah suato objek yang dapat dibedakan atau dapat diidentifikasikan secara unik dengan objek lainnya, dimana semua informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan. Kumpulan dari entity yang sejenis dinamakan Entity Set.

  1. Relationship
Adalah hubungan yang terjadi antara satu entity dengan entity lainnya. Relationsgip tidak mempunyai keberadaan fisik atau konseptual kecuali yang sejenis dinamakan dengan Relationsgip Diagram.

  1. Atribut
Adalah karakteristik dari entity atau relationship yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut.
           
DERAJAT RELATIONSHIP
Derajat Relationship adalah :
  1. Unary ( Derajat Satu ) Adalah satu buah relationship menghubungkan satu buah entity.
  2. Binary ( Derajat Dua ) Adalah satu buah relationship yang menghubungkan dua buah entity.
  3. Ternary ( Derajat Tiga )  Adalah satu buah relationship menghubungkan tiga buah entity.

CARDINALITY RASIO
Yaitu menjelaskan batasan pada jumlah entity yang berhubungan melalui suatu relationship.

Jenis-jenis Cardinality Rasio :
  1. One To One ( 1 : 1)
Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding satu.

  1. One To Many ( 1 : M )
Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding banyak.

  1. Many To One ( M : 1 )
Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding satu.

  1. Many To Many ( M : M )
Yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding banyak.

Participation Constraint Dependency
Menunjukkan apakah keberadaan suatu entitas bergantung penuh / tidak dengan entitas relasinya. Batasan (constraint) adalah jumlah minimum relasi dimana tiap entitas dapat ikut berpatisipasi. Ada 2 jenis Participation Constraint:
  1. Partisipasi Total (         )
        adalah bentuk partisipasi yang menunjukkan ketergantungan   penuh suatu entitas (semua dan harus).
  2. Partisipasi Parsial (         )
 adalah bentuk partisipasi yang menujukkan ketergantuan tidak   penuh suatu entitas (beberapa, tidak harus semua)
Weak  entity

1.      Weak Entity adalah suatu Entity  dimana  keberadaan dari entity tersebut tergantung dari keberadaan entity lain.

2.      Entity yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan relationshipnya disebut Identifying Relationship.

3.      Weak Entity selalu mempunyai Total Participation constraint dengan Identifying Owner.

B.     TRANSFORMASI ER KE MODEL DATA RELATIONAL

1.  Setiap tipe Entity  dibuat suatu relasi yang memuat semua atribut simple, sedangkan untuk atribut composite  hanya dimuat komponen-komponennya saja.
2.     Setiap relasi yang  mempunyai  atribut multivalue, buatlah relasi baru dimana Primary Keynya merupakan  gabungan dari Primary Key dari relasi tersebut dengan atribut multivalue.
3.      Setiap Unary Relationship 1:N, pada relasi perlu ditambahkan suatu foreign key   yang menunjuk ke nilai  primary keynya.
4.   Setiap  Unary  Relationship   M:N,  buatlah  relasi   baru     dimana  primary keynya  merupakan gabungan dari dua atribut dimana  keduanya  menunjuk  ke primary key relasi awal dengan penamaan yang berbeda.
5.   Setiap Binary Relationship  1:1, dimana Participation Constraint keduanya total, buatlah suatu relasi gabungan dimana Primary Keynya dapat dipilih salah satu.
6.      Setiap Binary Relationship 1:1 dan salah satu Participation Constraintnya Total, maka Primary Key pada relasi yang Participation Constraintnya Partial menjadi Foreign Key pada relasi yang lainnya.  
7.      Setiap Binary Relationship 1:1, dimana kedua  Participation Constraintnya partial, maka selain kedua relasi perlu dibuat  relasi baru yang berisi Primary Key  gabungan dari Primary Key kedua tipe Entity yang berelasi.   
8.      Setiap Binary Relationship 1 : N, dimana tipe Entity  yang bersisi N mempunyai  Participation Constraint Total, maka Primary Key pada relasi  yang bersisi 1 dijadikan Foreign Key  pada relasi yang bersisi N.
9.      Setiap Binary Relationship 1 : N, dimana tipe Entity  yang bersisi N mempunyai Participation Constraint partial, buatlah relasi baru dimana Primary Keynya merupakan  gabungan dari Primary Key kedua tipe Entity yang berelasi.
10.  Setiap Binary Relationship M:N, buatlah  relasi baru dimana  Primary  Keynya merupakan  gabungan dari Primary Key  kedua  tipe Entity yang berelasi.
11.  Setiap Ternary Relationship, buatlah  relasi baru dimana Primary Keynya merupakan gabungan dari Primary Key ketiga tipe Entity yang berelasi.
12.   Setiap tipe Weak Entity, dibuat suatu relasi yang memuat semua atributnya dimana Primary Keynya adalah gabungan dari Partial Key dan Primary Key dari relasi induknya (identifying owner).

SUMBER :
openstorage.gunadarma.ac.id/.../Sistem%20basis%20data%201/
MATERI BAB 6 ALAT BANTU PERANCANGAN BASIS DATA ( ERD & NORMALISASI )




Tidak ada komentar:

Posting Komentar