Sabtu, 13 Oktober 2012

BAB VII. STUDI KASUS ERD DAN NORMALISASI ( SOFT SKILL )


VII. STUDI KASUS ERD DAN NORMALISASI
Contoh Kasus

Di sebuah tempat penyewaan Video Compact Disk (VCD), masih dilakukan pencatatan manual untuk Penyewaan dan pengembalian VCD oleh Penyewa. Dalam kasus ini, akan dirancang sistem komputerisasi Penyewaan (saja) VCD tersebut.

Analisis

1. Pihak-pihak yang terkait :
a.     Penyewa;
b.     Pemilik usaha;
c.      Petugas.

Petugas berada di dalam sistem (yang menjalankan sistem), sehingga tidak perlu digambarkan. Dari sini, terdapat 2 terminator, yaitu a dan b.

1.a. Penyewa

Data apa saja yang akan diberikan oleh Penyewa kepada sistem, dan data apa saja yang diberikan sistem kepada penyewa ?. Analisis ini bertujuan untuk menentukan data apa saja yang akan mengalir di alur data dari terminator Penyewa ke sistem (proses), dan sebaliknya.

1.a.1. Penyewa Baru
         Penyewa baru (di kasus ini) harus membuat Kartu Anggota terlebih dulu. Pembuatan Kartu Anggota tidak dipungut biaya tetapi si Penyewa harus menunjukkan identitas diri (contoh :  KTP).

Petugas akan mencatat identitas Penyewa, membuatkan Kartu Anggota, dan bersama dengan KTP tersebut diserahkan kembali ke Penyewa.


Proses manual bahwa KTP tersebut dikembalikan ke Penyewa tidak harus digambarkan di dalam arus data.

1.a.2. Prosedur Penyewaan oleh Penyewa

Penyewa yang akan meminjam film dipersilakan mencari sendiri filmnya, namun, bila mereka enggan mencarinya (tidak ketemu), mereka dapat langsung bertanya ke petugas. Petugas akan mengecek data film yang dicari dan akan dipinjam tersebut ke file di komputer. Hasil pengecekan itu diinformasikan kepada Penyewa.

Bila film dicari ada dan mereka mau meminjamnya, maka si Penyewa harus menyerahkan Kartu Anggotanya (di lapangan, bisa saja hanya dengan menyebutkan identitasnya saja), dan uang sewanya.

Adakalanya, petugas yang tidak yakin akan keanggotaan si Penyewa, dia melakukan cek keanggotaan ke file komputer. Bila ternyata data keanggotaannya tidak ada, maka si Petugas akan melakukan penolakan (pembatalan transaksi).

Bila benar anggota, maka Petugas akan mencatat data film yang dipinjam si Penyewa tersebut (transaksi) dan akan menyerahkan kembali Kartu Anggota dan film yang akan dipinjam tersebut ke Penyewa.

[Film | Informasi Penolakan] bisa ditulis : Film, Informasi Penolakan.

1.b. Pemilik Usaha (disingkat dengan Pemilik).

Apa saja data yang dibutuhkan oleh pemilik atas sistem, dan data apa saja yang diberikan oleh pemilik kepada sistem, perlu di analisis. Analisis ini akan menghasilkan alur data apa saja yang mengalir dari  Terminator ke sistem dan sebaliknya.

Pada kasus ini, dicontohkan bahwa Pemilik hanya butuh laporan keuangan harian.



“Aplikasi Peminjaman” yang tergambar di atas bisa saja ditulis secara detil, misalkan Bukti Keanggotaan, Uang Sewa, dan Daftar Film yang akan Disewa. “Identitas” boleh saja ditulis [KTP|SIM].

Sekali lagi, yang mengalir adalah data yang akan mempegaruhi proses komputerisasi, sedangkan untuk proses manualnya tidak perlu digambarkan. Misalkan, sewaktu akan meminjam film, Penyewa menyerahkan Kartu Anggota dan sewaktu menerima film, Kartu Anggota tersebut dikembalikan. Hal itu tidak perlu digambarkan.

2. Pembuatan Diagram Nol (Level 1)

Diagram Nol adalah pengembangan proses yang lebih mendetil dari proses (sistem) yang ada di konteksnya. Jadi, jumlah terminator dan alur data yang masuk dan keluar dari terminator harus tetap.

2.1. Proses Pembuatan Kartu Anggota

Lihat poin 1.a.1. di atas. Gambar DFD-nya :

Gambar 7. Penggalan Diagram Nol

2.2. Proses Penyewaan VCD

Lihat poin 1.a.2. di atas. DFD-nya akan digambarkan sebagai :
Gambar 8. Penggalan Diagram Nol

2.3. Proses Permintaan Informasi Keberadaan Film
Gambar 9. Penggalan Diagram Nol

2.4. Gambar DFD Zero (level 1) Lengkapnya

Gambar 10. DFD Level 1 Kasus di Atas

Beberapa catatan tambahan :

(1)  Pembuatan rancangan DFD harus sesuai dengan prosedur yang berlaku di tempat penelitian (jadi harus ada pembahasan mengenai prosedur yang berlaku, dan prosedur tersebut bukan penguji yang menentukan);
(2)  Penggambaran DFD hendaknya dibuat sebaik mungkin (mudah ditelusuri, dan tidak rumit, misalkan dengan tidak adanya alur data yang bersilangan).
(3)  Bila akan terjadi persilangan alur di penyimpan data, maka penyimpan data tersebut dapat digambar kembali dan diberi tanda ‘*’ yang menandakan bahwa penyimpan data tersebut sama dengan nama penyimpan data sebelumnya (copy).
(4)  Tanda ‘*’ di nomor proses berarti proses tersebut tidak perlu didetilkan lagi.

3.     Pembuatan Diagram Detil (level 2)

Diagram detil perlu digambarkan bila masih ada suatu proses yang bisa dirinci lebih lanjut. Di sini dimisalkan penggambaran dari proses 1.0 (Pembuatan Kartu Anggota).


Gambar 11. Diagram 1.0 Level 2
Gambar 12. Diagram 2.0 Level 2


Gambar 16. ERD dari Kasus di Atas


Belum normalisasi :




Hasil proses normalisasi bentuk pertama :



Proses normalisasi bentuk kedua :


Hasil proses normalisasi bentuk kedua :

Gambar 19. Hasil Normalisasi Data Tingkat kedua

Hasil proses normalisasi bentuk ketiga :

         Atribut ‘Kota’ di entitas Penyewa tergantung transitif kepada ‘Kd_Pos’. Karenanya, atribut ‘Kota’ dijadikan file sendiri dengan kunci atribut ‘Kd_Pos’.


Gambar 20. Hasil Normalisasi Data Tingkat Ketiga

Contoh bila dalam bahasa pemrograman dBase :



1.     Nama File : PENYEWA.DBF
      
Nama Field
Jenis Field
Panjang
Index
NO_ANG
Characters
     6
  Y
NAMA
Characters
    20

JALAN
Characters
    15

NO_RUMAH
Characters
      5

RT_RW
Characters
      8

Kd_Pos
Characters
      5


2. Nama File : PINJAM.DBF
      
Nama Field
Jenis Field
Panjang
Index
NO_KWIT
Characters
     6
  Y
NO_ANG
Characters
     6

KD_FILM
Characters
     6

TGL_PINJ
Characters
    10

TGL_KEMB
Characters
    10

JML_FILM
Numeric
      2

JML_BYR
Numeric
      6

JML_DEN
Numeric
      6

TGL_BYR
Characters
     10

TGL_DEN
Characters
     10


3. Nama File : FILM.DBF
      
Nama Field
Jenis Field
Panjang
Index
KD_FILM
Characters
     6
  Y
JUD_FILM
Characters
    20

STOCK
Numeric   
      2

JNS_FILM
Characters
    15

HRG_SEWA
Numeric   
      5


4. Nama File : KOTA.DBF
      
Nama Field
Jenis Field
Panjang
Index
KD_POS
Characters
     5
  Y
KOTA
Characters
    15



SUMBER : Catatan Perancangan Sistem, Bambang Wahyudi, SKom., MMSI

1 komentar: