PENGORGANISASIAN AKTIVITAS INDIVIDU
I.
Pengertian
Perilaku Individu
Perilaku
individu adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Individu membawa tatanan dalam organisasi berupa kemampuan,
kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan, dan pengalaman masa lainnya.
Sementara itu, karakteristik individu akan dibawa memasuki suatu lingkungan
baru, yaitu organisasi atau lainnya.
Selain itu, organisasi juga memiliki karakteristik dan merupakan suatu
lingkungan bagi individu. Karakteristik organisasi, antara lain reward system
dan pengendalian. Selanjutnya, karakteristik individu berinteraksi dengan
karakteristik organisasi yang akan mewujudkan perilaku individu dalam
organisasi.
Dalam
kaitan antara individu dengan organisasi, maka ia membawa karakteristik
individu ke dalam organisasi, sehingga terjadilah interaksi antara
karakteristik individu dengan karakteristik organisasi. Interaksi keduanya
mewujudkan perilaku individu dalam organisasi. Perilaku individu dalam
organisasi dapat digambarkan sebagai berikut:
Semua
perilaku individu pada dasarnya dibentuk oleh kepribadian dan pengalamannya. Sajian
berikut ini akan diarahkan pada empat variabel tingkat-individual, yaitu
karakter biografis, kemampuan, kepribadian, dan pembelajaran. Berikut ini
adalah penjelasan dari keempat variabel tersebut.
1. Karakteristik Biografis
Karakteristik biografis merupakan
karakteristik pribadi yang terdiri dari:
- Usia
Ada keyakinan yang meluas bahwa
produktivitas merosot sejalan dengan makin
tuanya usia seseorang.
- Jenis Kelamin
Perbedaan antara pria dan wanita
dapat mempengaruhi kinerja, terapi ada juga
yang berpendapat tidak ada perbedaan yang konsisten antara pria dan wanita dalam kemampuan memecahkan masalah,
keterampilan analisis, dorongan
kompetitif, motivasi, sosiabilitas, atau kemampuan belajar.
- Status Perkawinan
Perkawinan biasanya akan
meningkatkan rasa tanggung jawab seorang karyawan
terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, karena pekerjaan nilainya lebih berharga dan penting
karena bertambahnya tanggung jawab
pada keluarga.
- Masa Kerja
Masa kerja yang lebih lama
menunjukkan pengalaman yang lebih seorang dibandingkan
dengan rekan kerjanya yang lain.
- Kemampuan
Kapasitas individu untuk mengerjakan
berbagai tugas dalam suatu pekerjaan tidak sama satu dengan yang lainnya. Setiap
manusia mempunyai kemampuan berfikir masing-masing. Seluruh kemampuan seorang
individu pada hakekatnya tersusun dari dua faktor, yaitu kemampuan intelektual
dan kemampuan fisik.
a. Kemampuan
Intelektual
Ada
tujuah dimensi yang paling sering dikutip yang membentuk kemampuan intelektual,
yaitu:
·
Kecerdasan Numerik
Kemampuan untuk berhitung
dengan cepat dan tepat.
·
Pemahaman Verbal
Kemampuan memahami apa yang
dibaca dan didengar serta menghubungkan kata satu dengan yang lain.
·
Kecepatan Konseptual
Kemampuan mengenali
kemiripan dan beda visual dengan cepat dan tepat.
·
Penalaran Induktif
Kemampuan mengenali suatu
urutan logis dalam suatu masalah dan kemudian memecahkan masalah itu.
·
Penalaran Deduktif
Kemampuan menggunakan logika
dan menilai implikasi dari suatu argumen.
·
Visualilasi Ruang
Kemampuan membayangkan
bagaimana suatu objek akan tampak seandainya posisinya dalam ruang diubah.
·
Ingatan
Kemampuan menahan dan
mengenang kembali pengalaman masa lalu.
b. Kemampuan
fisik
Kemampuan fisik memiliki makna
penting khusus untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang kurang menuntut
keterampilan. Ada sembilan kemampuan fisik dasar, yaitu kekuatan dinamis,
kekuatan tubuh, kekuatan statis, kekuatan, keluwesan extent, keluwesan dinamis,
koordinasi tubuh, keseimbangan, dan stamina.
3. Kepribadian
Kepribadian adalah organisasi
dinamis pada tiap-tiap sistem psikofisik yang menentukan penyesuaian unik pada
lingkungannya dan kepribadian merupakan total jumlah dari seorang individu
dalam beraksi dan berinteraksi dengan orang lain, atau dapat pula dikatakan
bahwa kepribadian adalah himpunan karakteristik dan kecenderungan yang stabil
serta menentukan sifat umum dan perbedaan dalam perilaku seseorang.
4. Pembelajaran
Pembelajaran adalah setiap perubahan
yang relatif permanen dari perilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman. Dapat
dikatakan bahwa perubahan-perubahan perilaku menyatakan pembelajaran telah
terjadi dan bahwa pembelajaran merupakan suatu perubahan perilaku.
III.
Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur
untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen. Pengorganisasian yang sesuai
dengan sumber daya akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari
penggunaannya.
Pengorganisasian ada 2 pengertian, yaitu:
• Sebuah organisasi adalah pola hubungan –banyak hubungan yang saling terjalin secara simultan- yang menjadi jalan bagi orang, dengan pengarahan dari manajer, untuk mencapaisasaran bersama.
• Proses manajerial dari pengorganisasian termasuk pembuatan keputusan, penciptaan
kerangka kerja, sehingga organisasi tersebut dapat bertahan dari keadaan yang baik pada masa kini hingga masa depan
Arti Penting Pengorganisasian
Pengorganisasian menciptakan dan mempertahankan hubungan antara semua
sumber daya organisasi dengan menunjukkan sumber daya mana yang akan digunakan
untuk aktivitas tertentu dan kapan, dimana serta bagaimana sumber daya tersebut
digunakan
Tiga tanggung jawab difungsikannya departemen pengorganisasian :
- Pengembangan rencana-rencana reorganisasi yang akan membuat sistem manajemen menjadi efektif dan efisien
- Mengembangkan rencana-rencana untuk memperbaiki keterampilan manajerial yang sesuai dengan kebutuhan sistem manajemen
- Mengembangkan suatu organisasi yang menguntungkan dalam sistem manajemen
Proses Pengorganisasian
Lima langkah utama dalam proses pengorganisasian :
- Tercermin dalam rencana-rencana dan tujuan-tujuan
- Menetapkan tugas-tugas pokok
- Membagi tugas pokok ke dalam subtugas-subtugas
- Alokasi sumber daya dan pengarah bagi subtugas-subtugas
- Mengevaluasi hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasikan
Struktur
Dua tipe dasar dari struktur yang ada dalam sistem manajemen :
- Struktur Formal merupakan hubungan diantara sumber daya-sumber daya organisasi dan juga disajikan dengan bagan organisasi.
- Struktur Informal merupakan pola hubungan yang berkembang karena keberadaan anggota organisasi informal berkembang secara alami dan cenderung didasari oleh norma, nilai dan sosial dari individu
DEPARTEMENTALISASI DAN STRUKTUR FORMAL : PANDANGAN
I.
KONTINGENSI
Metode pembentukan hubungan formal diantara sumber daya-sumber daya
adalah dengan membentuk departemen-departemen untuk melaksanakan beberapa tugas
organisasi
Departementalisasi adalah proses pembentukan departemen dalam sistem
manajemen yang didasarkan pada faktor fungsi kerja yang dilaksanakan, produk
yang dibuat, daerah yang dikuasai, sasaran konsumen dan proses yang dirancang
untuk pembuatan produk
II.
Fungsi
Merupakan tipe aktivitas yang sedang dilaksanakan dimana termasuk dalam
pemasaran, produksi dan keuangan
III.
Produk
Pengorganisasian menurut produk memungkinkan wirausahawan mengelompokkan
secara logis sumber daya-sumber daya yang perlu untuk menghasilkan suatu produk
IV.
Wilayah
Wilayah mendepartementalisasi daerah geografis pasar dimana sistem
manajemen dipusatkan, ketika pasar dan lokasi kerja meluas maka jarak fisik
antar berbagai tempat membuat tugas manajemen menjadi sulit
V.
Pelanggan
Pelanggan membentuk departemen sebagai tanggapan dari sistem manajemen,
sehingga pelanggan dapat diidentifikasi menjadi kelompok-kelompok yang logis
VI.
Proses Pembuatan
Proses pembuatan menentukan departemen menurut fase pokok dari proses
yang digunakan untuk pembuatan produk
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Formal
·
Kekuatan pada diri wirausahawan
·
Kekuatan pada tugas
·
Kekuatan pada lingkungan
·
Kekuatan pada bawahan
PEMBAGIAN TENAGA KERJA (DIVISION OF LABOUR)
Konsep pembagian tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas
tertentu diantara sejumlah anggota organisasi sehingga produksi dibagi menjadi
sejumlah langkah-langkah/tugas-tugas dengan tanggung jawab penyelesaian yang
diberikan pada individu tertentu
Keuntungan dan Kerugian Pembagian Tenaga Kerja
Keuntungan :
- Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat
- Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain
- Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien
- Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk
Kerugian :
- Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia
- Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun
IV.
PENGORGANISASIAN AKTIVITAS INDIVIDU
Pertanggung Jawaban
Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melaksanakan aktivitas yang
dibebankan
Tanggung jawab adalah komitmen pribadi untuk menangani suatu pekerjaan
sebaik mungkin sesuai dengan kemampuannya
Tiga bidang yang berhubungan dengan tanggung jawab :
- Pembagian aktivitas kerja
- Menegaskan aktivitas kerja dari manajemen
- Bertanggung jawab
Menegaskan Aktivitas Kerja Manajemen
Suatu proses yang digunakan untuk menegaskan aktivitas kerja manajemen
‘membuat setiap manajer secara aktif berperan serta dengan atasannya, rekan
sebaya, dan bawahan pada pekerjaan manajerial yang diuraikan secara sistematis
untuk dikerjakan dan kemudian menegaskan peranan yang dimainkan tiap manajer
dalam hubungannya dengan kelompok kerjanya dan dengan organisasi
Tujuan interaksi ini adalah untuk menjamin bahwa tidak ada tumpang
tindih atau kesenjangan dalam meyakini pertanggungjawaban manajemen yang ada
dan bahwa manajer hanya melaksanakan aktivitas-aktivitas yang menyebabkan
tercapainya tujuan sistem manajemen
Alat yang dikembangkan untuk mengimplementasikan proses interaksi
tersebut adalah pedoman tanggung jawab manajemen yang akan membantu anggota
organisasi dalam :
- Menguraikan berbagai hubungan tanggung jawab yang ada
- Meringkas bagaimana tanggung jawab dari berbagai manajer dalam organisasi mereka berhubungan satu sama lain
Wewenang
Wewenang adalah hak untuk melaksanakan atau memerintah. Wewenang
memungkinkan pemegangnya bertindak dengan cara tertentu dan mempengaruhi secara
langsung tindakan orang lain melalui perintah yang dikeluarkan
Wewenang didefinisikan sebagai karakter komunikasi dengan mana ia
diterima oleh individu sebagai penentuan tindakan yang akan diambil oleh
individu dalam sistem.
Barnard menunjukkan bahwa wewenang hanya akan diterima jika :
- Individu bisa mengerti perintah yang dikomunikasikan
- Individu percaya perintah itu konsisten untuk tujuan organisasi
- Individu melihat perintah itu sesuai kepentingan pribadinya
- Individu secara fisik dan mental mampu menyesuaikan diri dengan perintah tersebut.
Jenis-Jenis Wewenang
·
Wewenang Lini
Adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung.
Yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang
perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan
melalui tingkatan organisasi.
·
Wewenang Staf
Adalah hak yang dipunyai oleh
satuan-satuan staf atau para spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi,
atau konsultasi kepada personalia ini. Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh
orang yang duduk sebagai taf yaitu dengan menganalisa melalui metode kuisioner,
metode observasi, metode wawancara atau dengan menggabungkan ketiganya.
·
Wewenang Fungsional
adalah hubungan
terkuat yang dapat dimiliki staf dengan satuan-satuan lini.
Chester Bamard mengatakan bahwa seseorang bersedia menerima komunikasi
yang bersifat kewenangan bila memenuhi:
·
Memahami komunikasi
tersebut
·
tidak menyimpang dari
tujuan organisasi
·
tidak bertentangan
dengan kepeningan pribadi
·
Mampu secara mental
dan fisik untuk mengikutinya
Delegasi
Terdapat tiga langkah dalam proses pendelegasian :
- Membebankan semua kewajiban tertentu pada individu
- Proses pendelegasian melibatkan pemberian wewenang yang semestinya kepada bawahan
- Penciptaan kewajiban pada bawahan untuk melaksanakan kewajiban yang dibebankan
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Tujuan Organisasi
- Keuntungan adalah kekuatan motivasi bagi wiraswastawan
- Pelayanan pada pelanggan dengan penyediaan nilai ekonomis yang dibutuhkan (barang dan jasa) membenarkan keberadaan organisasi bisnis
- Tanggung jawab sosial bagi wiraswastawan sesuai dengan kode etik dan moral yang dibuat oleh masyarakat dimana industri tersebut berada
Perubahan Organisasi
Adalah proses modifikasi organisasi yang ada dengan tujuan untuk
meningkatkan efektivitas sampai sejauh mana organisasi tersebut mencapai
tujuan-tujuannya, dengan melibatkan segmen organisasi yang sebenarnya dan
biasanya termasuk perubahan lini wewenang organisasi, berbagai tingkatan
tanggung jawab dalam organisasi dan lini komunikasi organisasi yang sudah
mapan.
Faktor-faktor pertimbangan dalam perubahan organisasi :
- agen-agen perubahan
- Penentuan apa yang hendak diubah
- Evaluasi perubahan
- Individu-individu yang dipengaruhi oleh perubahan
- Tipe perubahan yang dibuat (perubahan orang-orang, perubahan struktural atau perubahan teknologi)
Perubahan Struktural
Adalah proses modifikasi organisasi yang menekankan pada peningkatan
efektivitas organisasi dengan pengendalian perubahan yang mempengaruhi anggota
organisasi selama pekerjaan kerja mereka.
Bentuk-bentuk modifikasi dalam perubahan struktural :
- Menjelaskan dan mendefinisikan jabatan
- Modifikasi struktur organisasi agar sesuai dengan kebutuhan komunikasi organisasi
- Mendesentralisasikan organisasi untuk mengurangi biaya koordinasi, meningkatkan pengendalian subunit, meningkatkan motivasi dan mendapatkan fleksibilitas yang lebih besar
SUMBER :
Riberu,
J. 1982. Dasar-dasar Kepemimpinan. Jakarta : LEPPENAS
Thoha, Miftah. 1983. Kepemimpinan dalam Manajemen.
Jakarta: Rajawali Pers.
Thoha, Miftah. 1983.
Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers.
Rivai, Veithzal.; Mulyadi,
Deddy. 2009. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta:Rajawali Pers.